HUBUNGAN BEBAN KERJA TENAGA KESEHATAN RUANG OPERASI DENGAN KEJADIAN TRIGGER FINGER
Keywords:
Beban Kerja, Ruang Operasi, Tenaga Kesehatan, Trigger FingerAbstract
Beban kerja merupakan kemampuan tubuh dalam menerima pekerjaan berupa beban kerja fisik dan beban kerja psikologis seperti mengangkut, merawat, mondorong. Pekerjaan yang bersifat monoton dapat berdampak munculnya gejala trigger finger. Tujuan penelitian ini adalah menjelaskan hubungan beban kerja tenaga kesehatan Instalasi Bedah Sentral dengan kejadian trigger finger.
Penelitian ini menggunakan pendekatan cross sectional dengan populasi seluruh tenaga kesehatan di Ruang Operasi RS X sebanyak 22 orang. Sampel penelitian diambil dengan teknik purposive sampling dan didapatkan 21 responden. Variabel independen adalah beban kerja tenaga kesehatan Ruang Operasi dan variabel dependen adalah kejadian trigger finger. Pengumpulan data menggunakan kuisioner dan lembar observasi kemudian data dianalisis menggunakan SPSS dengan uji korelasi Spearman dengan tingkat signifikasi p<0,05.
Hasil penelitian menunjukkan sebagian besar beban kerja tenaga kesehatan Ruang Operasi adalah berat dan terdapat gejala trigger finger. Terdapat hubungan beban kerja tenaga kesehatan Ruang Operasi dengan kejadian trigger finger dengan nilai ρ = 0, 033 (r<0,05).
Semakin berat beban kerja tenaga kesehatan maka gejala trigger finger semakin meningkat. Rumah sakit harus mengatur jadwal dan mengelolah jumlah operasi di Ruang Operasi sehingga kejadian trigger finger pada tenaga kesehatan di Ruang Operasi dapat menurun.
References
Brozovich, N., Agrawal, D., Reddy, G., (2019). A Critical Appraisal of Adult Trigger Finger: Pathophysiology, Treatment, and Future Outlook. Plast Reconstr Surg Glob Open. 7:e2360; doi: 10.1097/GOX.0000000000002360.
Dillah, U. & Imron, A. (2013). Auto Stretching dan Transverse Friction Lebih Baik Daripada Paraffin Bath dan Transverse Friction Terhadap Kemampuan Fungsional Tangan Pada Kasus Trigger Finger. Jurnal Fisioterapi.Vol. 13 (1): 33-45.
Fauzi, A. (2015). Trigger Finger. JuKe Unila, Vol. 5 (9): 133-140
Hariyanto, M. (2012). Penatalaksanaan Fisioterapi Pada Kondisi Trigger Finger Di RSUD Sragen. Naskah Publikasi. Universitas Muhammadiyah Surakarta.
Indriasari, J. (2017). Hubungan Beban Kerja Perawat Ruang Operasi Dengan Kejadian Low Back Pain Pada Perawat Ruang Operasi Di RSUD Kota Yogyakarta. Naskah Publikasi. Politeknik Kesehatan Yogyakarta.
Morika, HD., (2018). Hubungan Beban Kerja Dengan Stress Kerja Perawat Pelaksana Di Instalasi Bedah Sentral. Healthcare: Jurnal Kesehatan. Volume 7 (2): 40-46.
Myrtanti, R.D. (2014), Pengaruh Workstation Terhadap Beban Kerja Personil Kesehatan di Ruang Operasi RSB. Media Soerjo. Vol. 14 (1): 182-188
Paramitha, T. & Sumiyatia (2021). Sering Main Gadget, Waspada Kena Trigger Finger. Diunduh dari https://www.viva.co.id/gaya-hidup/kesehatan-intim/1344110-sering-main-gadget-waspada-kena-trigger-finger pada tanggal 3 Juni 2021.
Vaghela, N., Parekh, S., Ganjiwale, D., Mehta, JN. (2019). Work-related musculoskeletal disorder among surgeons in Gujarat. J Educ Health Promot. Volume 8: 248. DOI 10.4103/jehp.jehp_89_19
Yu, D., Lowndes, B., Thiels, C., Bingener, J., Abdelrahman, A., Lyons, R., Hallbeck, S. (2016). Quantifying Intraoperative Workloads Across the Surgical Team Roles: Room for Better Balance?. World J Surg. 40:1565–1574. DOI 10.1007/s00268-016-3449-6.
Zahroh, R., & Suhartoyo, S. (2013). Beban Kerja dan Lingkungan Kerja dengan Stres Pada Perawat Instalasi Bedah Sentral. Journals of Ners Community, 4(1), 21–28
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
All right reserved. The articles in this journal are under copyright of Complementary Health Care and the author of this article. No part of the articles may be reproduced without permission of the journal management.