PROGRESIF

PERAN MASJID DALAM PENGEMBANGAN SPIRITUALITAS, INTELEKTUALITAS DAN KESEJAHTERAAN UMAT

Moh. Hasan Mahayudin — 2024-05-29

Masjid adalah tempat ibadah bagi umat Islam dengan fungsi utamanya sebagai tempat shalat, berdoa, mengaji Al-Qur’an, pengajian, dan ibadah lainnya. Analisis data historis menunjukkan bahwa pada masa Rasulullah dan generasi Islam awal, masjid memiliki peran yang lebih luas, tidak hanya sebagai tempat ibadah, tetapi juga sebagai pusat kegiatan masyarakat lainnya, seperti pusat dakwah, dan pusat pembinaan moral, tempat belajar, pusat pengembangan ekonomi, pusat pengembangan politik,. Oleh karena itu, peran strategis masjid pada masa awal ini perlu menjadi model untuk revitalisasi peran masjid di era modern. Dalam artikel ini, digunakan metode analisis deskriptif untuk mengatasi tantangan akademik yang ada, dengan mempertimbangkan aspek historis dari studi tersebut. Hal ini bertujuan untuk menghubungkan kembali pemahaman antara masa lalu dan masa depan terhadap isu yang dibahas yakni peran Masjid yang bisa menjadi pusat semua kegiatan masyarakat, baik formal maupun informal sehingga Masjid bisa menjalankan peran dan fungsinya menjadi sarana untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat dalam mencapai tujuan pembangunan Indonesia, yaitu masyarakat yang adil, makmur, dan sejahtera lahir batin.

SUPERVISI KEPALA SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN KINERJA GURU DI UPT SMP NEGERI 22 GRESIK

Qultbiya Muthoharoh — 2024-08-19

penelitian ini bertujuan untuk mengetahui, bagaimana supervisi kepala sekolah dalam meningkatkan kinerja guru di UPT SMP NEGERI 22 Gresik. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian yaitu menggunakan wawancara, observasi, dan dokumen. Metode analisa data yang digunakan penelitian adalah dengan menggunakakn metode kualitatif. Metode penelitian kualitatif adalah metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat postpositivisme, digunakan untuk meneliti pada kondisi objek alamiah, dimana penelitian adalah sebagai instrument kunci, teknik pengumpulan data dilakukan secara trianggulasi (gabungan), analisis data bersifat induktif/kualitatif, dan penelitian kualitatif lebih menekankan makna dari pada generasi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa supervisi kepaka sekolah dalam meningkatkan kinerja guru di UPT SMP NEGERI 22 GRESIK telah berperan dalam meningkatkan kinerja guru dengan menjalankan tugas-tugasnya, mulai dari proses perencanaan, pelaksanaan, penatausahaan, pelaporan pertanggung jawaban, pengawasan dan pembinaan yang dijalankan sesuai tanggung jawab masing-masing kepala sekolah di UPT SMP NEGERI 22 GRESIK. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa dengan menerapkan supervisi kepala sekolah dalam meningkatkan kinerja guru yang baik dan benar dapat dijadikan sebagai sarana yang tepat dalam upaya membentuk kinerja guru.

IMPLEMENTASI PROGRAM “WALI MURID MENGAJAR” DALAM MENINGKATKAN MOTIVASI SISWA DI SD YIMI FULL DAY SCHOOL GRESIK

Siti Umi Hanik — 2024-05-31

Pendidikan merupakan sebuah tanggung jawab bersama bukan hanya pemerintah dan sekolah (guru), tetapi juga keluarga (wali murid). Peran wali murid menjadi meluas yaitu sebagai pendamping pendidikan akademik. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa SD Yayasan Islam Maulana Malik Ibrahim (YIMI) Full Day School dan beberapa wali murid. Tujuan penelitian mendeskripsikan program Wali Murid Mengajar dengan harapan memberikan motivasi belajar kepada para siswa SD YIMI Full Day School. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif kualitatif. Pengumpulan data menggunakan instrumen observasi yang dikuatkan dengan hasil wawancara dan dokumentasi untuk mendeskripsikan implementasi Program Wali Murid Mengajar dalam memotivasi belajar siswa SD YIMI Full Day School. Hasil penelitian tentang kontribusi wali murid dalam membantu proses belajar siswa SD YIMI Full Day School meliputi memotivasi anak untuk lebih giat belajar, memberikan bekal atau soft skill kepada siswa agar bisa meraih cita-citanya. Berdasarkan hasil penelitian, ada tiga motivasi yang terlihat dalam Program Wali Murid Mengajar di SD YIMI Full Day School Kabupaten Gresik. Di antaranya sebagai motivator, inisiator dan pelatihan skill. Saat wawancara kepada wali murid, diketahui bahwa wali murid mengaku senang bisa sharing pengalaman dan profesi kepada para siswa. Motivasi wali murid yang baik dapat diharapkan meningkatkan proses belajar para siswa. Sedangkan para siswa merasa banyak informasi dan pengalaman baru dari Program Wali Murid Mengajar di SD YIMI Full Day School Gresik.

EFEKTIVITAS MENULIS KARYA SASTRA CERITA PENDEK PADA ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS LOW VISION

Diadjeng Lintang — 2024-05-31

Menulis merupakan suatu kegiatan komunikasi berupa penyampaikan pesan (informasi) secara tertulis kepada pihak lain dengan menggunakan Bahasa tulis sebagai alat atau medianya. Aktivitas menulis melibatkan beberapa unsur, yaitu: penulis sebagai penyampaian pesan. Isi tulisan, saluran atau media dan pembicaraan. Penelitian ini. Penelitian ini menggunakan ABK sebagai subjek utama. Dengan penelitian ini, peneliti juga bias mengetahui seberapa mampukah ABK dalam penulisan kreatif ini. Penelitian ini juga berfungsi untuk menarik stimulasi keterampilan pada anak ABK. Salah satu jenis anak berkebutuhan khusus yaitu low vision, Anak berkebutuhan khusus low vision adalah seseorang yang memiliki gangguan atau hambatan fungsi penglihatan tetapi masih mempunyai sisa penglihatan yang dapat digunakan untuk melakukan pekerjaan atau aktivitas keseharian, termasuk membaca dan menulis walaupun harus menggunakan alat atau bantuan khusus. Anak dikatakan low vision apabila mereka masih memiliki sisa penglihatan untuk berorientasi dengan lingkungan sekitar. Penelitian ini memiliki tiga fokus penelitian: (1) Tantangan menulis karya sastra cerita pendek pada anak berkebutuhan khusus low vision (2) Pengalaman menulis karya sastra cerita pendek pada anak berkebutuhan khusus low vision (3) Hambatan menulis karya sastra cerita pendek pada anak berkebutuhan khusus low vision. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif karena data yang diperoleh merupakan deskripsi mengenai cipta karya cerita pendek pada anak berkebutuhan khusus low vision. Data yang diambil pada penelitian ini merupakan data berupa dokumen yang didapatkan peneliti. Peneliti juga memperoleh data dengan menggunakan metode observasi pengamatan. Instrumen dalam penelitian ini meliputi aspek-aspek tentang tantangan, pengalaman, dan hambatan yang dimiliki oleh anak berkebutuhan khusus low vision dalam mencipta cerita pendek.

STUDI TENTANG PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY-INQUIRY DI TKIT YA BUNAYYA WRINGINANOM GRESIK

Adrijanti — 2024-05-29

Tujuan utama dari penelitian ini adalah mendalaminya penerapan model pembelajaran discovery-inquiry pada pendidikan anak usia dini, dengan harapan dapat memberikan pengalaman berharga bagi perkembangan anak. Penelitian ini adalah penelitian deskriptif kualitatif, yang berupaya mengkaji model pembelajaran discovery-inquiry di TKIT YaBunayya Wringinanom Gresik. Konsep discovery-inquiry menekankan serangkaian kegiatan pembelajaran yang difokuskan pada proses berpikir kritis dan analitis, dengan tujuan menemukan dan menggali jawaban dari suatu masalah yang diajukan. Model pembelajaran discovery-inquiry ini berorientasi pada siswa, sehingga siswa harus aktif mencari dan menemukan jawaban dari pengalaman belajar mereka sendiri. Pada tingkat PAUD, pendekatan ini sangat membantu dalam menumbuhkan dan mengembangkan bakat serta potensi anak-anak, mendorong mereka untuk menjadi lebih kritis dan aktif dalam proses pembelajaran. Penelitian ini membahas tentang pembelajaran metode discovery-inquiry dalam konteks pendidikan anak usia dini, memandang prinsip-prinsip model pembelajaran discovery- inquiry, melibatkan analisis kelebihan dan kelemahan metode ini, serta mempertimbangkan berbagai model pembelajaran discovery-inquiry yang sesuai untuk Pendidikan Anak Usia Dini, dengan mengikuti konsep pembelajaran anak usia dini yaitu pembelajaran dengan konsep bermain dan tentunya pembelajaran yang menyenangkan. Beberapa kegiatan pembelajaran baik yang dilaksanakan dalam ruangan maupun di luar ruangan juga melengkapi karya ilmiah ini.

PERAN GURU DAN ORANG TUA DALAM MENGEMBANGKAN KEMANDIRIAN SISWA KELOMPOK BERMAIN (KB) SUMBER PENDIDIKAN MENTAL AGAMA ALLAH (SPMAA) TUBAN

Yuli Prayitno — 2024-08-30

Tujuan penelitian ini untuk mengetahui bagaimana perkembangan kemandirian anak dan sejauh mana ui peran guru dan orangtua dalam mengembangkan kemandirian siswa di KB SPMAA Tuban Metode penelitian ini adalah metode kualitatif, teknik pengunpulan data dengan menggunakan : 1) Wawancara, 2) observasi dan, 3) dokumentasi, adapun subyek dalam penelitian ini adalah guru, orangtua dan 14 peserta didik. Sumber data dengan cara sumber data primer dan sumber data sekunder. Uji keabsahan data menggunakan metode triangulasi, sedangkan analisis data terbagi menjadi : reduksi data, penyajiann data dan penarikan kesimpulan. Adapun peran yang dilakukan orangtua dan guru dalam mengembangkan kemandirian anak yaitu bekerjasama berupaya dengan cara : (1) menghadiri acara pertemuan sebelum pulang sekolah , (2) Berpartisipasi saat sedang mengadakan kegiatan , (3) Membantu belajar anak selama di rumah

MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF JIGSAW PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA

Siti Bariroh Siti Bariroh — 2024-06-14

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui model pembelajaran jigsaw pada pembelajaran matematika. Penelitian ini menggunakan jenis/pendekatan penelitian berupa Studi Kepustakaan (Library ResearchTeknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah dokumentasi, yaitu mencari data mengenai hal-hal berupa catatan, buku, makalah atau artikel, jurnal. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode analisis isi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa model pembelajaran Jigsaw menjadikan siswa lebih aktif diskusi, pembelajaran dari siswa ke siswa karena adanya kelompok ahli. Model pembelajaran yang dapat diterapkan pada pembelajaran matematika adalah model pembelajaran jigsaw karena dalam model pembelajaran jigsaw bisa: 1) diskusi bisa berjalan lebih aktif, 2) penyelesaian masalah tersampaikan kepada siswa mengingat matematika mata pelajaran yang tidak menghafal, 3) pembelajaran tidak hanya dari guru ke siswa, melainkan siswa ke siswa.

PENDIDIKAN SEKSUAL: KEBUTUHAN MENDESAK DI TENGAH PERKEMBANGAN TEKNOLOGI DAN INFORMASI

Mazroatun Nisrin — 2024-05-31

Pendidikan seksual memiliki peran penting dalam membentuk kesejahteraan dan perkembangan remaja, terutama dalam konteks teknologi dan informasi yang terus berkembang pesat. Artikel ini membahas kepentingan kebutuhan pendidikan seksual di tengah kemajuan teknologi dan informasi, serta membahas berbagai aspek termasuk implementasi pendidikan seksual, dampak teknologi sebagai alat pendidikan seksual, dan dampak psikologis serta sosial dari pendidikan seksual. Pendidikan seksual bertujuan untuk memberikan para remaja pengetahuan dan keterampilan mengenai aspek kognitif, emosional, fisik, dan sosial dari seksualitas. Hal ini menekankan pentingnya melindungi kesehatan, kesejahteraan, dan martabat remaja dengan menanamkan pengertian dalam diri untuk membangun hubungan sosial dan seksual yang sehat. Implementasi pendidikan seksual melibatkan pendidik dan orang tua dalam memahami rasa ingin tahu remaja, memberikan penjelasan yang sesuai dengan usia, dan mengintegrasikannya dengan kegiatan pembelajaran lainnya. Selain itu, konten kreatif di media sosial dan kelas online interaktif menjadi sarana efektif untuk memenuhi kebutuhan remaja dalam mengakses pendidikan seksual. Selain itu, pendidikan seksual memiliki dampak psikologis dan sosial yang mendalam dengan meningkatkan rasa percaya diri dan harga diri, memperkuat hubungan interpersonal yang positif, dan mengurangi stigma terkait seksualitas. Namun, tantangan seperti sensitivitas budaya dan perbedaan individu menuntut pendekatan yang disesuaikan dalam pendidikan seksual. Sebagai kesimpulan, pendidikan seksual sangat penting di era modern ini, membutuhkan kolaborasi antara pendidik, orang tua, dan pemerintah untuk hasil yang diinginkan.

EFEKTIVITAS PENERAPAN MEDIA ARTICULATE STORYLINE DALAM PEMBELAJARAN KETERAMPILAN MENULIS CERPEN SISWA KELAS XI SMA NEGERI 3 MALANG

Ema Rahmawati — 2024-05-30

Penelitian ini merupakan penelitian pre-eksperimental design. Desain penelitian yang digunakan yaitu One-Group Pretest-Posttest Design yaitu eksperimen yang dilaksanakan pada satu kelompok saja tanpa kelompok pembanding. Pada desain ini menggunakan pretest sebelum diberi perlakuan. Dengan demikian,hasil perlakuan dapat diketahui lebih akurat, karena dapat membandingkan keadaan sebelum perlakuan. Populasi dalam penelitian ini adalah jumlah keseluruhan siswa kelas XI IPS SMAN 3 Malang, yaitu 408 yang mencangkup 12 kelas. Pengambilan sampel yang digunakan adalah purposive rondom sampling atau acak karena terdiri dari 12 kelas dan yang terpilih menjadi sampel dalam penelitian ini adalah kelas XI J3 yang berjumlah 32 siswa. Berdasarkan hasil analisis data deskriptif menunjukkan bahwa rata-rata hasil belajar keterampilan menulis cerpen sebelum penerapan Media Articulate Storyline adalah 56.97 sedangkan rata-rata hasil belajar keterampilan menulis cerpen setelah penerapan media Articulate Storyline adalah 90,16. peningkatan ketercapaian kompetensi pengetahuan dapat dilihat berdasarkan hasil perhitungan uji N-gain Score menunjukkan bahwa, nilai rata-rata hasil observasi N-gain Score (penggunaan media Articulate Storyline) adalah 78,1 termasuk dalam kategori tinggi, dengan nilai N-gain score minimal 32,14 dan score maksimal 94,26. Hal ini membuktikan bahwa pada pembelajaran menulis cerpen menggunakan media Articulate Storyline ini siswa terlibat aktif dalam pembelajaran sehingga mampu mengaitkan informasi baru dengan informasi yang telah dimilikinya.